Come and Join Us, for better future

Selasa, 20 Mei 2014

Studi Mengenai Interaksi Pengunjung Dan Pedagang Di Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta

Latar belakang pasar klithikan Pakuncen

Pasar klithikan Pakuncen yang ada di daerah Yogyakarta merupakan salah satu pasar barang bekas yang ada  di Indonesia selain kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Jakarta, Surabaya bahkan di Solo. Pasar kilithian Pakuncen ini bukan hanya menyediakan barang-barang bekas atau antik saja seperti kamera jaman dulu, uang lama, sepatu, keris dan masih banyak lagi, tetapi sudah ada barang-barang baru seperti halnya pasar lainnya. Misalnya saja sudah tersedianya pakaian, topi, aksesoris dan barang-barang lainnya. Pasar Pakuncen bukan hanya sebagai pasar bekas yang terkesan kumuh oleh beberapa kalangan yang mungkin melihat pasar ini dominan terdapat barang-barang bekas. Namun bagi kalangan atau masyarakat tertentu, pasar khilikan Pekuncen ini merupakan tempat wisata budaya karena terdapat barang-barang antik atau yang sudah tidak beredar lagi di pasaran, sehingga banyak menarik wisatawan untuk datang ke pasar tersebut. Pengunjung pasar klithikan Pakuncen ini berbeda dengan pengunjung pasar lainnya karena pengunjung disini bukan hanya membeli barang saja, tetapi bisa tukar tambah juga dengan barang yang diinginkan, seperti onderdil motor dan sebagainya.

Pada dasarnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan melakukan observasi di pasar khlitikan Pekuncen dengan melakukan wawancara kepada pengunjung dan pedagang di sana. Maka dari itu, penyajian hasil penelitian pun lebih pada deskriptif kualitatif dan dengan menggunakan metode ethnografi dengan melakukan pengamatan secara langsung di pasar klithikan Pakuncen.

Pola interaksi di pasar klithikan Pakuncen menurut responden

Dari beberapa pedagang yang ada di pasar klithikan Pakuncen mengatakan bahwa perilaku pengunjung di pasar ini cendrung lebih berbeda seperti sekedar melihat-lihat dulu barang yang dicari dan lebih banyak berinteraksi, hal ini berbeda dengan pasar lain pada umumnya yang hanya melihat barang-barang baru saja serta interaksi yang dilakukan pengunjung pun berbeda. Bagi para kolektor pasar ini sangat cocok untuk dikunjungi sebagai sasaran barang koleksi merekaIbu Sumi salah satu pedagang barang bekas perabotan rumah tangga di pasar klithikan Pakuncen menuturkan bahwa barang yang di dapat sudah ada yang mengantar di tempatnya, dan ketika pengunjung pasar melakukan interaksi seperti tawar-menawar pun juga dengan bahasa yang tidak terlalu kaku sehingga membuat interaksi pengunjung dan pedagang menjadi luwes. Bahasa Jawa yang merupakan bahasa akrab bagi interaksi antar pedagang dan pengunjung telah mendominasi ketika ada di pasar tersebut. Namun hal tersebut tergantung konteks pengunjung yang datang ke pasar klithikan Pakuncen seperti ketika ada pengunjung dari kota lain bahkan pengunjung asing. Maka dari itu, apa yang telah dijelaskan oleh Ibu Sumi ini menyangkut situasi yang ada di pasar Pakuncen cendrung tidak terlalu ramai seperti halnya pasar lainnya, namun pasar ini memiliki pengunjung yang setia atau bisa dikatakan pelanggan tetap.


Toto Sudiarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar