Trend menonton di bioskop kiranya sudah menjadi sesuatu hal yang menjadi konsumsi di kalangan mahasiswa tertentu. Mahasiswa yang sebagian besar kuliah di kota besar seperti di Yogyakarta, tidak terlepas dari dunia hiburan seperti menonton bioskop. Animo mahasiswa untuk menonton film di bioskop tidak terlepas dari perkembangan industri film yang ditayangkan di bioskop. Seperti hadirnya film “ The Raid 2 “, “Pompei”, dan beberapa film lainnya pada tahun 2014 ini membuat mahasiswa cendrung tertarik untuk menonton di bioskop.
Kecendrungan
mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang terdiri dari dua
prodi yaitu sosiologi dan komunikasi dalam menonton film di bioskop, tidak
terlepas juga dari tingkat pengeluaran uang saku mahasiswa perbulannya. Hal
tersebut untuk mengetahui berapa kali mahasiswa dalam menonton bioskop dilihat
dari tingkat pengeluaran uang saku perbulannya, selain itu juga bisa dilihat
dari jenis kelamin serta prodi dari
masing-masing mahasiswa yang kuliah di kampus FISIP Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen terhadap minat mahasiswa
FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam menonton film di bioskop yang ada
di Yogyakarta dengan menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Sampel diambil
dari mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang terdiri dari sebagian
mahasiswa prodi sosiologi dan sebagian komunikasi dengan total 30 responden
(mahasiswa).
Motivasi Menonton Bioskop
Informasi
yang didapat terkait film dan bioskop
Terkait tentang informasi yang didapat dari responden mengenai film ataupun bioskop yang ada di Yogyakarta, sebagian besar didominasi oleh mahasiswa sosiologi dari teman, namun informasi yang didapat mahasiswa komunikasi dari internet. Oleh karena itu, intensitas akses akan informasi terkait film atau bioskop dari mahasiswa sosiologi lebih mengandalkan interaksi antar pertemanan dan hasilnya lebih unggul dari mahasiswa komunikasi yang mengakses informasi lewat internet
Terkait tentang informasi yang didapat dari responden mengenai film ataupun bioskop yang ada di Yogyakarta, sebagian besar didominasi oleh mahasiswa sosiologi dari teman, namun informasi yang didapat mahasiswa komunikasi dari internet. Oleh karena itu, intensitas akses akan informasi terkait film atau bioskop dari mahasiswa sosiologi lebih mengandalkan interaksi antar pertemanan dan hasilnya lebih unggul dari mahasiswa komunikasi yang mengakses informasi lewat internet
Ketertarikan
mahasiswa FISIP UAJY menonton di bioskop dari pada di televisi atau DVD
Mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang lebih memilih menonton film di bioskop dari pada di televisi ataupun DVD, kedua prodi tersebut lebih memilih film terbaru sebagai minat menonton film bioskop di Yogyakarta. Artinya pilihan lebih bergengsi sebagai prestise bahwa menonton di bioskop dianggap kelas menegah ke atas, tetapi saat ini mahasiswa yang menonton film di bioskop bukan hanya persoalan prestise tetapi pilihan film terbaru.
Intensitas menonton dalam setahun terakhir
Intensitas mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam setahun terakhir yang menonton 1 kali, lebih didominasi oleh mahasiswa prodi sosiologi. Artinya minat mahasiswa komunikasi lebih antusias dalam menonton film di bioskop dibandingkan mahasiswa sosiologi. Akan tetapi intensitas menonton mahasiswa prodi sosiologi dan komunikasi pada 2 sampai 4 kali dalam setahun memiliki minat yang sama
Sedangkan dalam
prosentase pengeluaran perbulan mahasiswa sebesar 600 sampai 700 ribu dalam setahun
terakhir yang menonton 1 kali lebih mendominasi. Artinya bukan hanya mahasiswa yang
pengeluaran >800 ribu saja yang sering menonton di bioskop di Yogyakarta.
Namun yang
menonton 2 sampai 4 kali dalam setahun terakhir minatnya sama.
Kesiumpulan
Dari hasil analisis data yang diperoleh terkait minat mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam menonton film di bioskop yang ada di Yogyakarta dapat dilihat dari motovasi menonton, informasi yang didapat, ketertarikan menonton dari pada di bioskop, dan intensitas menonton mahasiswa. Bahwa perilaku konsumtif mahasiswa FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta dilihat dari motivasinya, mahasiswa sosiologi lebih menonjol minat menontonnya dengan asumsi untuk hiburan atau kesenangan dibanding mahasiswa komunikasi. Kemudian dilihat dari informasi yang didapat bahwa mahasiswa sosiologi lebih cukup tinggi dengan interaksi antar pertemanan, sehingga informasi yanmg didapat sebagian besar dari teman, namun bagi mahasiswa komunikasi informasi yang didapat dari internet. Ketertarikan menonton di bioskop dari pada di televisi atau DVD menunjukan rata-rata minat mahasiswa komunikasi dan sosiologi memiliki minat yang sama, alasannya karena hadirnya film terbaru. Demikian juga dengan intensitas menonton bioskop dilihat dari prodi bahwa mahasiswa sosiologi minat menonton dalam setahun terakhir lebih rendah dibanding mahasiswa komunikasi, namun dilihat dari pengeluarannya, bahwa mahasiswa yang pengeluar perbulannya 600 sampai 700 lebih mengindikasikan rendah minat menontonnya dibanding yang pengeluaraannya >800 ribu.
Toto Sudiarjo (121004655)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar